Tuesday, September 15, 2009

~maAfkankU teMan~













Bismillahirrahmanirrahim...
Entah kenapa sejak akhir-akhir..
pelbagai dugaan menimpa..
yang paling penting..
ia melibatkan hati-hati yang disayangi..

Maafkan ana teman..
Keadaan mendesak ana begini..
ramai yang menegur perubahan ana..
Adakah ia lebih baik???...
Entah..ana rasa ikatan kasih kami semakin berakhir..
Apa yang ana lakukan ini..

Ya ALLAH..
taktala bedepan dengan salah seorang teman..
Ana dapat lihat..
Ada air mata yang cube ditahan..
Sebaknye...
Sampai hati ana lakukan semua ini..
pada teman yang banyak membantu...
Begini ke akhirnya kita??....

Ana tak nak...
Terseksa...ana cube kembalikan diri ana yang sebenar,...
Tapi keadaan sekarang..
eolah menjerat diri ana sendiri..
Kini..yang pasti..
ana dah pun kehilangan seorang teman baik..
Seorang teman dari kecil..dari sekolah rendah..sekolah menengah..
Dan kini...di universiti...
Ana rase kehilangannya..

Ana tidak mahu menjadikan perkara tersebut menjadi punca nya..
Semuanya terpulang pada ana...
Tak boleh kah ada hati yang cube memahami keadaan ini..
Ana cube bimbang satu perkara..
Jika ia melibatkan keluarga...
Maaf ana pinta..
Hati ana masih dalam genggaman mereka..
Ibu yang disayangi...
Ayah yang dikasihi..
Adik beradik yang dirindui...
Semuanya....

3 comments:

  1. salam..
    cbe renungkn...

    Dgn nama ALLAH yang maha pemurah lg maha penyayang.
    Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (Al-'Ankabuut,2)

    Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.(Al-'Ankabuut,69)

    ReplyDelete
  2. Ukhuwah Fillah

    1. Ini adalah sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, berasa sakit hati, tapi tanpa berkata apa-apa pun, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

    2. Mereka terus berjalan, sampai menemui sebuah oasis, di mana mereka membuat keputusan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, cuba berenang namun nyaris tenggelam dan lemas, tetapi berjaya diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai sedar dari lemas dan rasa takut sudah hilang, dia menulis di atas sebuah batu : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

    3. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?"

    4. Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang menghembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak hilang ditiup angin."

    ReplyDelete
  3. "SESUNGGUHNYA TIADA TERLEPAS SESEORANG ITU DARI PERCAKAPAN MANUSIA. MAKA ORANG YANG BERAKAL TIADALAH DIA MENGAMBIL PERTIMBANGAN MELAINKAN KEPADA ALLAH S.W.T SAJA. BARANG SIAPA MENGENAL KEBENARAN, ITULAH YANG MENJADI PERTIMBANGANNYA DALAM TIAP-TIAP SATU.

    ReplyDelete